KELOMPOK POSYANDU DESA BANYUURIP

Kelompok Posyandu Banyu urip

Kelompok 5
Nama ketua: Sheilla Noor
                        Fatimah (32)
Nama anggota:
                       Anti Nur
                       Anggraeni (03)
                       Duriyatul
                       Fadhilah (08)
                       Widiyaningsih
                        (35)       
Kelas : XI IPS 3

      Posyandu Banyuurip adalah pos yang terdapat di Desa Banyuurip. Posyandu Desa Banyuurip terdiri dari 3 pos yaitu pos Melati, pos mawar dan pos anggrek. Ketiga pos itu terdapat di tempat yang berbeda-beda. Pos Melati berada di rumahnya kader RT 1, pos mawar berada di Balai Desa Banyuurip, sedangkan pos Anggrek berada di rumahnya kader.
       Posyandu Banyuurip berdiri pada masa kepala desa Bapak Dramsun pada tahun 1980. Pos Melati diketuai oleh ibu Jumiatun, sekretarisnya ibu Ruliyati dan bendahara Ibu Sumiati. Pos mawar diketuai Ibu Yuniarti, sekretaris Ibu Anis dan bendahara Ibu Semiati. Sedangkan pos Anggrek diketuai Ibu Siti Aminah, sekretaris Kunarti, dan bendahara Nanik Puji Astuti. Anggota kelompok Posyandu Banyuurip ada 15 orang.
     Pencetus dari kelompok Posyandu ini adalah Bapak Dramsun yaitu Kepala Desa Banyuurip. Modal yang dikeluarkan setiap bulannya Rp 700.000 modal tersebut disediakan dari banksos.
      Tujuan dibentuknya Posyandu adalah agar orang tua mengetahui tumbuh kembang anak, agar mengetahui resiko bumil (ibu hamil) dan lain-lain. Manfaat Posyandu yaitu untuk mengetahui berat badan maupun tinggi anak. Kelompok Posyandu ini tidak memiliki cara untuk membuat orang-orang masuk ke dalam kelompok ini, karena setiap masyarakat mengetahui tujuan dan manfaatnya, Sehingga siapa saja yang membutuhkannya akan bergabung ke kelompok ini dengan sendirinya.
     Awal mula pembentukan kelompok Posyandu ini sudah terdapat alat yang mendukung seperti timbangan gantung, timbangan injak dan KMS ( kartu menuju sehat).
    Kelompok Posyandu Banyuurip tidak terdapat syarat untuk masuk ke dalam kelompok ini. Semua masyarakat banyu urip boleh masuk ke dalam kelompok ini. Tetapi masyarakat desa lain tidak boleh ikut gabung dalam kelompok ini, kalau menumpang ikut kegiatan Posyandu diperbolehkan seperti saat seorang ibu dan anaknya berkunjung ke rumah ibunya saat ada Posyandu dia ingin ikut itu diperbolehkan.
       Kelompok Posyandu ini tidak terdapat simbol bendera atau tanda kekhasan tetapi kelompok ini mempunyai pakaian yang khusus seperti batik dan kaos. Batik yang sering dipakai yaitu batik tulis dengan warna merah.
     Di kelompok Posyandu Desa Banyuurip ini terdapat beberapa aturan salah satunya adalah tidak boleh memprovokatori antara petugas dengan sasaran Seperti membeda-bedakan alat yang digunakan. Jika ada salah satu kelompok yang melanggar peraturan tersebut tidak diberi sanksi atau hukuman tetapi, akan ditegur karena sesama manusia tidak boleh membeda-bedakan.
      Program kerja dalam kelompok ini terdapat 1 bulan sekali pertemuan. Di kelompok ini terdapat beberapa pelatihan seperti pelatihan Posyandu untuk mengisi KMS. Tidak hanya pelatihan tetapi juga terdapat beberapa lomba-lomba yang bertujuan untuk penyegaran kader-kader supaya tidak lupa akan kewajibannya. Bidan yang menangani kegiatan Posyandu adalah Ibu Yasri Bidan dari Criwik. Desa Banyuurip tidak mempunyai bidan sendiri karena belum mendapat jatah dari pemerintah dan tidak ada tempatnya.
       Di kelompok Posyandu ini ada beberapa kegiatan yaitu menimbang balita, pemberian PMT dan pendaftaran.
      Kegitan pertama yaitu Menimbang balita mempunyai tujuan supaya orang tua tahu tumbuh kembang anak nya. Saat penimbangan bayi menggunakan timbangan gantung sedangkan balita menggunakan celana timbang. Manfaat dari menimbang berat badan ini adalah agar mengetahui gizi anak dari bulan kemarin dan bulan ini sehingga orang tua mengetahui apakah terjadi peningkatan atau penurunan. Jika terjadi penurunan kita bisa memperbaiki gizi nya agar bulan selanjutnya berat badan anak meningkat. Jika Posyandu Banyuurip diberi tambahan biaya maka jumlah timbangan akan lebih diperbanyak sehingga saat anak ini menimbang tidak perlu lama mengantri. Saat melakukan kegiatan penimbangan ada beberapa kendala, kendala yang biasa terjadi yaitu anak menangis atau rewel. Cara yang dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut adalah dengan bermain cilukba atau dengan cara apapun agar anak itu tidak menangis lagi.
        Kegiatan yang kedua yaitu Pemberian PMT (pemberian makanan tambahan). Kegiatan pemberian PMT bertujuan untuk memancing anak agar mau mengikuti kegiatan posyandu. Tidak hanya itu, pemberian PMT ini bertujuan untuk penambahan gizi anak. Cara melakukannya dengan membagi makanan yang penuh gizi kepada anak-anak yang mengikuti kegiatan posyandu. Manfaat pemberian PMT yaitu agar anak mendapat tambahan gizi sehingga anak itu lebih sehat. Tindak lanjut yang akan dilakukan kelompok Posyandu ini dalam kegiatan pemberian PMT yaitu akan memperbanyak PMT dan lebih bagus. Dalam melakukan kegiatan ini tidak terdapat kendala.
         Kegiatan ketiga yaitu pendaftaran. Kegiatan pendaftaran ini dilakukan untuk mengisi data KMS. Cara melakukannya yaitu warga datang langsung mengisi formulir yang telah disediakan. Manfaat dari kegiatan pendaftaran yaitu agar orang-orang mengetahui datanya Apakah Ia rajin datang ke Posyandu atau tidak. Tindak lanjutnya yaitu agar diberi uang tambahan. Kegiatan ini tidak terdapat kendala sehingga kegiatan berjalan dengan lancar.
      Dari ketiga kegiatan tersebut kegiatan yang paling unggul yaitu kegiatan penimbangan. Kegiatan penimbang ini menjadi unggulan karena niat masyarakat dari awal ikut Posyandu untuk menimbang.
        Rencana kedepan kelompok Posyandu Banyuurip yaitu setiap posnya mempunyai tempat tersendiri sehingga mereka tidak perlu menebeng rumah kader atau kepala desa.
     Masyarakat Banyuurip sangat mendukung adanya kelompok Posyandu ini karena bisa membantu masyarakat yang mempunyai anak mengetahui perkembangan anak. Tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat yang mempunyai anak kelompok Posyandu ini juga sangat bermanfaat bagi masyarakat sekitar karena kelompok posyandu selalu memberikan obat jentik-jentik sehingga masyarakat terhindar dari penyakit yang disebabkan oleh nyamuk. Kelompok sosial selalu memberikan obat jentik jentik 1 bulan sekali.





Komentar

Postingan populer dari blog ini

DAFTAR PERTANYAAN POSYANDU DESA BANYU URIP

Masalah Sosial Pada Masyarakat Nelayan